I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kroto semut rangrang biasa diambil
langsung dari alam, dengan mencari sarang semut rangrang lalu mengambil
telurnya. Sekarang sudah banyak yang berhasil mengembangkan budidaya kroto ini
dengan cara yang mudah. Penangkaran semut rangrang perlu dilakukan agar kroto
alam sebagai predator hama pengganggu tanaman seperti ulat dan serangga lainnya
tetap aman di alam. Selain itu dengan adanya budidaya kroto dapat memberikan
pekerjaan di rumah yang cukup menjanjikan, mengingat banyaknya permintaan kroto
khususnya dari para pecinta burung yang menginginkan kroto segar bagi burung
jagoannya.
Saat ini peternak kroto masih sangat jarang bahkan bisa dikatakan langka.
Sebagai contohnya di Pasar Burung Srijaya Madiun, tiap hari permintaan kroto
meningkat. Penggemar burung ocehan sebagai pelanggan tetap kroto, selalu
berebut. Ibaratnya, kroto boleh dibilang bisa dijadikan mesin uang. Penggemar
burung ocehan, merupakan pemasok uang yang tak bakal ada habisnya.
Harga kroto dipasaran sekitar 45 ribu sampai 80 ribu per kilogramnya, bahkan
ketika sampai di konsumen harganya bisa mencapai 100 ribu per kilogram karena
biasanya end user membeli dalam kuantitas kecil. Cara budidaya kroto selain
menggunakan media alami seperti pepohonan,juga bisa menggunakan media lain yang
ada di sekitar kita. Sehinga bisnis budidaya kroto dapat dilakukan oleh siapapun.
Sumber : krotosemut
B.
Prospek Peluang
Usaha
Selama ini pasokan pasar burung atau
toko yang menjual pakan burung hanya menggantungkan dari pengumpul kroto yang
berasal dari tangkapan alam. Kita tahu alam tidak setiap saat menyediakan kroto
apalagi saat musim penghujan. Hal lain yang mendorong kegiatan budidaya adalah
usaha ini tidak banyak membutuhkan modal dan juga tingkat teknologi yang tinggi.
Semua orang bisa mengusahakan kegiatan budidaya ini baik untuk tujuan komersial
atau hanya untuk mencukupi kebutuhan kita sendiri. Kami yakin, kalau kegiatan
ini dikelola dengan manajemen yang baik tidak mustahil akan menjadi peluang
usaha yang cukup menjanjikan. Sumber : sentralternak
C.
Pemasaran
Menjual kroto tidaklah sesulit yang
kita bayangkan. Cukup datang ke kios penjual pakan burung kami yakin kroto anda
akan terbeli. Karena sampai saat ini jumlah permintaan produk yang satu ini
masih tinggi dan keberadaannya belum bisa digantikan oleh produk lain. Di
samping itu juga para konsumen produk ini tergolong kelas menengah ke atas
sehingga keberadaannya akan diburu berapapun harga yang di tawarkan.
Menjual kroto yang larva nya masih
hidup lebih tinggi daripada kroto yang sudah dikeringkan. Akan tetapi larva
kroto hidup hanya bisa disimpan hidup selama dua-tiga hari, ada juga yang
menjual kroto yang dikeringkan oleh para pengumpul. Kroto kering ini bisa
disimpan selama enam bulan, tetapi harga jualnya hanya setengah harga larva
hidup. Jalur pemasaran biasanya para pengumpul kroto menjual krotonya ke
pedagang, kemudian dari pedagang kroto ini akan dijual lagi ke pengecer kecil.
Nah kalau mau untung besar maka jalur ini bisa kita perpendek dengan menjual
kroto kita langsung ke pengecer. Keuntungannya adalah kroto cepat terdistribusi
dan harganyapun lebih mahal. Sumber : sentralternak
II.
PELATIHAN BETERNAK SEMUT RANGRANG
1.
Tempat Dan
Jadwal Pelatihan
Tempat : Jl.
Raya Bulujowo No. 93 Bancar, Tuban, Jawa Timur
Jadwal : Dapat disesuaikan (Minimal 3 Orang)
2.
Materi :
Ø Bagaimana cara menjinakkan semut rangrang
Ø Bagaimana agar semut menghasilkan kroto
Ø Bagaimana kandang yang disukai semut
Ø Bagaimana membuat semut tidak bisa kemana-mana
Ø Bagaimana cara membuat kandang yang murah,bahkan
gratis
Ø Cara memindahkan semut dari sarang alam ke
sarang rumahan
Ø Makanan yang murah dan pasti disukai semut
Ø dan masih banyak lagi..
3.
Contact
Sdri.
Elli Solihati, HP. 0897 7341 170, 08111 55846
4.
Biaya Pelatihan
Biaya
Pelatihan Hanya Rp. 200.000